11.28.2008

Khusyu' Dalam Shalat

Shalat merupakan tiang utama Islam dan merupakan amal pertama yang kelak dihisab oleh Allah pada hari kiamat. Bilamana seseorang telah melakukan shalat dengan syarat-syarat yang sempurna, baik lahir maupun batin, maka ia merupakan salah seorang hamba Allah yang berhak untuk mendapatkan balasan surga-Nya kekal abadi. Shalat merupakan kunci yang mengantarkan seorang mukmin untuk meraih rahmat Allah lebih besar di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, kita semua mempunyai kepentingan mendasar untuk mengetahui, memahami, meghayati, dan melaksanakan shalat secara khusyu’ agar memperoleh janji dan jaminan Allah dalam mendapatkan keberuntungan dan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Setiap orang dapat melakukan shalat dengan khusyu’ asalkan benar-benar mengikuti tuntunan dan ajaran yang diberikan oleh Rasulullah saw. sebagaimana yang termaktub dalam Hadits-Hadits yang shahih. Semua langkah dan cara untuk dapat melakukan shalat dengan khusyu’ dijelaskan dalam Hadits-Hadits Rasulullah yang shahih, sehingga kita mudah mencontoh dan melaksanakan hal tersebut. Kita perlu benar-benar mempelajari membaca apa yang telah tersebit dalam Hadits-Hadits shahih itu. Bukan hal yang sulit bagi kita untuk melaksanakan shalat yang khusyu’ selama kita megikuti tuntunan secara tepat yang yang telah digariskan oleh Rasulullah saw., sebab Rasulullah tidak pernah merahasiakan cara dan ketentuan melaksanakan shalat dengfan khusyu’, sehingga semua orang mukmin yang ingin melakukan hal semacam itu mudah dapat mengetahui. Karena itu, tergantung pada kita sendiri, maukah kita megikuti tuntunan Rasulullah agar shalat kita benar-benar mendapat jaminan yang telah dijanjikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang beriman dalam memperoleh kemenangan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat?

Kita semua bahwa sangatla sia-sia kalau shalat yang kita lakukan tidak khusyu’. Sebab shalat sah hanya secara lahiriah saja, tetapi di sisi Allah tidak akan memperoleh balasan pahala yang dijanjikan untuk orang-orang yang shalat yang khusyu’. Karena itu, kita semua berkepentingan terhadap terciptanya kekhusyu’an dalam shalat kita.

· Arti Khusyu’
Bamyak sekali arti kata khusyu’ yang dipaparkan dalam kamus-kamus bahasa Arab serta pengertian yang dikemukakan oleh sejumlah ulama besar Islam, dapat kita simpulkan bakwa pengertian kata khusyu’ dalam shalat ialah melakukan shalat dengan sikap taat dan tunduk kepada-Nya, takut shalatnya tidak diterima, mengharapkan ampunan-Nya, dan selalu merasa diawasi oleh-nya.
Secara sederhana, khusyu’ shalat dapat kita bagi kedalam tiga bagian, yaitu:
a. Lahiriah, yaitumelakukan gerak-gerik shalat dan ucapan-ucapannya sesuai dengan tuntunan dan ajaran-ajaran Rasulullah saw..
b. Batiniah, yaitumelakukan shalat dengan hati penuh rasa harap, cemas, takut, diawasi dan mengagungkan Allah.
c. Tempat dan suasana mendukung terciptanya pelaksanaan lahir batin dalam melakukan shalat.
Bila kita dapat melaksanakan shalat lahir dan batin seperti diatas, maka kita dikatakan melakukan shalat dengan khusyu’. Jadi, shalat tidak hanya membutuhkan sikap tenangdan konsentrasi pikiran saja, tetapi juga perasaan taat, takut, cemas, harap, dan diawasi oleh Allah. Tanpa itu kita tidak bisa dikatakan melakukan shalat dengan khusyu’.
Gambaran konkret perasaan khusyu’ yaitu seperti suasana hati orang yang menghadapi ajal, seperti tersebut dalam Hadits berikut:
“Shalatlah seperti shalatnya orang yang pamitan (menjelang ajal). Sembahlah Allah seakan-akan engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu. Jauhkanlah angan-anganmu dari sesuatu yang dimiliki orang lain, niscaya engkau merasa hidup berkecukupan. Janganlah engkau mencari-cari alasan untuk membenarkan perbuatan salah.”(HR. Ibnu Najjar)
Hadits tersebut menyuruh kita agar dalam mengerjakan sesuatu kita mengerahkan segenap kemampuan untuk menyiapkan semua kebutuhan dengan perasaan pasrah, mengharap diterima dengan baik, dan cemas kalau ditolak. Karena itu, kita selalu merasa tidak puas dengan apa yang telah kita lakukan, sehingga kita berusaha untuk menyempurnakannnya dengan baik. Begitulah seharusnya sikap dan langkah yang diambil oleh orang-orang yang melakukan shalat supaya khusyu’ shalatnya.

· Fungsi Khusyu’ Shalat Dalam Kehidupan Sehari-hari
Shalat yang khusyu’ berfungsi sebagai berikut:
a. Memberikan keberuntungan di dunia dan di akhirat. Maksudnya, didunia kita dapat hidup bahagia sehingga terjauh dari perbuatan nista dan mencelakakan diri, sedang diakhirat kita mendapatkan balasan surga. Allah SWT berfirman:
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyu’ dalam shalatnya,” (QS. Al-Mukminun (23) ayat 1-2)
b. Terjauh dari perbuatan keji dan merusak diri sendiri. Allah SWT berfirman:
“Bacalah apa yang diturunkan kepada kamu dari Al-Qur’an ini dan dirikanlah shalat, sungguh shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, dan sungguh shalat (dzikrullah) itu lebih agung. Dan Allah mengetahui apa yang kamu lakukan.” (QS. Al-Ankabuut (29) ayat 45)
Maksud ayat di atas ialah bahwa orang-orang yang melakukan shalat dengan benar (yaitu) shalat dengan khusyu’, pasti akan terjauh dari hal-hal yang merugikannya, merusak akhlaqnya, dan melindunginya dari segala macam keburukan yang mengancam ketenangan hidup. Sebab shalat merupakan urusan yang paling besar dalam usaha manusia mendekatkan diri kepada Allah atau mengingat-Nya. Tujuan shalat semacam ini akan tercapai hanyalah bila shalat kita lakukan dengan sikap tunduk lahir batin, penuh rasa harap dan cemas akan ampunan Allah, serta sikap penuh mengagungkan kebesaran Allah. Tanpa sikap semacam ini, tentu kita tidak akan mendapatkan keuntungan sedikitpun bagi kehidupan kita di dunia dan di akhirat.
c. Menumbuhkan rasa kasih sayang dan semangat tolong-menolong kepada fakir miskin, yatim, dan orang lemah lainnya. Allah SWT berfirman:
“Mereka (penghuni neraka) menjawab: ‘Kami dahulu bukanlah orang-orang yang melakukan shalat. Dan kami tidak pernah memberi makan orang-orang miskin, bahkan kami mencela (orang-orang mukmin) bersama dengan kaum pencela.’”
Dari ayat di atas kita memperoleh gambaran bahwa orang-orang yang shalatnya benar akan memiliki sifat suka menolong kepada orang-orang miskin dan kaum lemah lainnya. Sebab shalat yang khusyu’ akan menjauhkan orang dari melakukan perbuatan-perbuatan yang menjerumuskannya kedalam sikap melanggar ajaran-ajaran Allah. Di antara ajaran Allah kepada orang mukmin ialah menolong dan memberi makan orang-orang miskin, anak yatim, dan orang-orang yang lemah. Tegasnya, shalat khusyu’ dapat melahirkan sikap kepedulian sosial yang tinggi pada golongan yang lemah.
Dengan memperhatikan fungsi khusyu’ dalam shalat dan manfaatnya dalam membina akhlaq manusia, kita dapat mengambil pelajaran bahwa shalat yang khusyu’ dapat menjadikan kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan pergaulan segenap umat manusia penuh suasana persaudaraan, tolong-menolong, tentram, dan bahagia. Sebab orang-orang yang melakukan shalat dipenuhi oleh rasa takut dan harap akan keridlaan Allah, sehingga setiap gerak-geriknya diawasi oleh Allah. Karena itu, dalam dirinya hanya ada dorongan dan motivasi melakukan segala kebaikan dengan segenap kemampuan agar mendapatkan keridlaan dan pahala dari Allah.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Pengikut